Teman Kita Di Alam Kubur


Saat kita nanti mati, meninggalkan dunia ini. Jenazah kita akan dimandikan, dikafani, disholatkan lalu diantarkan ke pemakaman untuk dikuburkan. Orang-orang akan datang ke rumah kita untuk berta’ziyah dan mengucapkan bela sungkawa atas kematian kita. Di sana raut muka kesedihan bercampur tangis duka yang pecah.
Saat menuju pemakaman, ada tiga hal yang mengantar dan mengikuti kita yaitu keluarga kita yaitu suami, isteri, ayah, ibu, anak, kakak, adik termasuk tetangga, teman, rekan bisnis, dan orang lain yang lain. Yang kedua harta kita dan yang ketiga amal kita, baik atau buruk.

tausiah islami, teman kita di alam kubur


Rasulullah  Shallallahu’alaihi Wa Sallam Bersabda : “Ada tiga hal yang mengikuti kepergian jenazah, yaitu keluarga, harta dan amalnya. Dua diantaranya akan kembali, hanya satu yang tetap menyertainya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan yang tetap adalah amalnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam memahami dan memaknai hadits diatas, Atha’bin Yasar Rohimalloh Berkata, “Jika seorang mayat diletakan dalam lahatnya, maka yang pertama kali datang kepadanya adalah amalanmya. Amalannya itu memukul paha kirinya, lantas berkata : “Aku adalah amalanmu! Mayat itu berkata “Dimana istri, anak, kerabat, dan harta kekayaan yang  telah dikaruniakan oleh Allah kepadaku?
Amalannya berkata. “Kau tinggalkan istri, anak keluargamu dan harta kekayaan yang dikauniakan oleh Allah kepadamu, dibelakangmu. Tidak ada yang masuk kedalam kuburmu bersamamu, kecuali aku!” mayat itu berkata “Duhai, andaikata dulu aku mengutamakanmu dari pada istri, anak, keluarga, dan harta kekayaan yang dikaruniakan oleh Allah kepadaku, karena ternyata tidak ada selainmu yang masuk bersamaku!”

Imam Safi’I rahumahullah berkata, “Sesungguhnya saya memperhatikan anak adam, setiap mereka itu dicintai, mereka terikat oleh cinta orang yang mencintainya, dan sebagian orang yang dicintainya itu ditemani oleh kekasihnya sampai masa sakit diambang kematiannya. Sebagian lagi ditemani oleh sang kekasih sampai ke pintu kubur, kemudian semuanya kembali dan meninggalkannya sendirian.
Tidak seorangpun yang mendampinginya di alam kubur. Maka aku pun berfikir dan berkata “sebaik-baik orang yang dicintai seseorang adalah yang ikut menemaninya ke dalam kubur, mendampingi serta memberi manfaat kepadanya di alam kubur.”
Maka tidak satupun yang bisa melakukan itu selain amal sholeh, maka akhirnya aku menjadikan amal Sholeh sebagai kekasih sejatiku, supaya nanti dia menjadi penerang di kubur saya kelak, mendampingi serta tidak meninggalkan saya sendirian.

Bagi yang di dunia berteman dengan amal shaleh, maka saat di kubur nanti Allah luaskan kuburannya sejauh mata memandang. Lalu datanglah sorang laki-laki tampan yang berpakain bagus dan berbau harum. Ia berkata, “Berbahagialah dengan segala apa yang membahagiakan anda, ini adalah hari kebahagiaan anda yang telah Allah janjikan.” Orang beriman tersebut bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu tampan sekali.” Ia menjawab, “Aku adalah amal saleh anda.”

Bagi orang kafir dan orang muslim yang amal hidupnya buruk (Tidak suka ibadah dan tidak beramal shaleh) maka kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan “Terimalah kabar yang menyusahkanmu! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan? Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk”.

Jadilah orang yang cerdas beramal shaleh. Jadikanlah keluarga dan harta sebagai lading amal sholeh dan mesin pencetak pahala kita.
Dengan potensi keluarga yang kita miliki, kita didik isteri dan anak-anak yang sholeh, kita nafkahi mereka dengan nafkah yang halal dan baik. Kita berikan kegembiraan dan kebahagiaan ke dalam hati mereka. Dan itu semua akan jadi amal sholeh bagi kita.

Dengan potensi harta yang kita miliki, kita infaqkan sebaiannya di jalan Allah, kita shodaqohkan dan wakafkan untu membantu program dan proyek yang memberikan manfaat bagi kaum muslimin dan manusia secara umum, kita beri makan orang miskin, kita bantu saudara yang lemah secara ekonomi, kita santuni anak yatim, kita biayai orang-orang yang sedang berjuang di jalan Allah, dan lainnya, dan itu semua akan menjadi amal sholeh bagi kita.

Kesimpulannya. Mari jadikan keluarga kita sebagai ladang amal sholeh kita. Mari kita jadiakan harta kita sebagai mesin amal pencetak pahala. Mari kita perhatikan amal-amal kita secara umum. Baik amal-amal lahir atau badani seperti sholat, zakat, puasa, umroh, haji, mencari ilmu, silaturahim, baca Qur’an, dakwah, mengajarkan ilmu dan lainnya. Atau juga amal-amal batin atau hati, seperti ikhlas, zuhud, tawadhu, tawakal, sabar, syukur, wara’, iffah, husnudz-Dzan dan lainnya.

Mari berteman dengan amal sholeh, agar kelak di alam kubur ia menjadi teman kita, teman yang menjaga dan menolong kita. Teman yang menjadi wasilah diberikannya nikmat kubur oleh Allah SWT kepada kita.
Semoga Allah memudahkan kita untuk beramal sholeh dan mengkaruniakan kepada kita kesabarang dalam mengerjakannya, Aamiin.

Sampai bertemu lagi pada article selanjutnya.

Disusun Oleh       : Ustadz Romli Mustofa
Ditulis Oleh           : Nanang Hamid



Comments

Post a Comment

Mohon masukannya untuk perbaikan blog ini

Popular Posts