Pesan Rasulullah Untuk Hidup Sukses
Pesan Rasulullah Untuk
Hidup Sukses
Segala
puji milik Allah, Tuhan pencipta, pengatur dan pengurus alam semesta. Dia yang
telah menciptakan kematian dan kehidupan sebagai ujian bagi manusia; Ayyukum
ahsanu amala!; Siapa yang paling baik amal hidupnya. Sholawat dan salam
teruntuk Nabi dan Rasul yang mulia, guru agama dan kehidupan, inspirator
kebaikan dan taqwa serta leader iman dan amal shaleh, Rasulullah Muhammad Saw.
Rasulullah
Muhammad Saw pernah memberikan pesan motivasi untuk hidup sukses kepada Abu
Dzar. Dan pesan beliau ini kemudian kita maknai sebagai motivasi hidup sukses
untuk kita semua sebagai umat dan pengikutnya.
“Wahai
Abu Dzar, perbaruilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam. Carilah
perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh. Kurangilah beban,
karena rintangan itu amatlah sulit diatasi. Dan ikhlaslah dalam beramal, karena
yang menilai baik dan buruk adalah Dzat yang maha melihat” (Nashaihul Ibad. Hal
85)
Perbarui (Selalu)
Perahumu (Kendaraan)
Menurut
saya yang termasuk perahu yang harus selalu diperbarui harus
selalu atau diupgrade dalam lautan kehidupan ini adalah :
- Iman
- Ilmu
- Niat
- Informasi
- Keterampilan hidup
- Kesehatan
Kenapa
kita harus selalu memperbarui perahu hidup kita? Rasulullah Saw menjelaskan,
karena lautan kehidupan itu sangat dalam dan luas. Makna pertama, karena
kehidupan ini memiliki kompleksitas yang begitu tinggi, romantika dan
problematika yang variatif serta perkembagan dan perubahan yang cepat dan
dinamis. Jika kitan tenggelam, kita akan tertinggal, kita akan kalah dan kita
akan gagal memenangkan kehidupan ini. Makna kedua, karena kehidupan dunia ini
menggoda, merayu dan bisa membuat diri tertipu, jika kita tidak rajin
memperbarui perahu kita maka kita akan lalai dan melupakan Allah dan akhirat.
Sehingga kita jadi memilih untuk jadi pengikut dunia dan
budaknya.
Perlengkap dan
perbanyak bekalmu
Maknanya,
perlengkap, sempurnakan, tingkatkan dan perbanyak takwamu dengan cara berbuat
baik, beramal saleh dan ber akhlaq mulia
kepada siapapun, dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun.
Kenapa
kita harus menyempurnakan dan memperbanyak bekal takwa? Rasulullah menjelaskan,
karena sesungguhnya perjalanan ini begitu jauh. Maknanya, karena perjalanan
hidup di dunia ini melelahkan dan begitu dinamis dan kadang mengalami fluktuasi
emosi dan situasi. Karena perjalanan menuju akhirat itu panjang dan lama
sehingga memerlukan bekal dan energy yang mencukupkan dan menjamin. Karena
perjalanan menuju Allah ini jauh dan akan mengalami fase-fase yang banyak dan
berat sehingga memerlukan bekal yang banyak.
Salah
seorang leader iman dan amal saleh kita, sahabat yang mulia Abu bakar Ra pernah
berkata, seseorang yang meninggal dunia dan dia tidak membawa bekal takwa maka
ia seperti seorang yang tenggelam di lautan luas dan dia tidak memiliki
keterampilan berenang serta alat penolong lainnya.
Kehidupan
ini sebuah perjalanan yang sarat dengan dinamika, fluktasi emosi serta
variasi-variasi kondisi dan situasi, bekal takwa yang kita miliki dan bawa akan
membuat kita kuat dan selamat, senang dan tenang, mudah dan indah serta nyaman
dan aman.
Ringankan Bawaanmu
(Bebanmu)!
Bawaan
dalam perjalanan adalah hal-hal yang kita bawa saat perjalanan menuju sukses.
Ada bawaan yang penting dan dibutuhkan dan ada juga yang tidak penting dan
tidak dibutuhkan, bahkan ada bawaan yang tidak boleh dibawa karean akan
mengganggu dan merusak perjalanan.
Yang
termasuk bawaan yang tidak penting , tidak dibutuhkan dan akan merusak
perjalanan adalah :
1. Dosa
2. Dengki dan dendam
3. Pikiran negative
4. Trauma masa lalu
5. Kebiasaan buruk
6. Jiwa dan sikap konsumtif
7. Bermegah-megahan dengan harta.
2. Dengki dan dendam
3. Pikiran negative
4. Trauma masa lalu
5. Kebiasaan buruk
6. Jiwa dan sikap konsumtif
7. Bermegah-megahan dengan harta.
Semua
pikiran, sikap dan perbuatan buruk adalah barang bawaan yang tidak penting dan
tidak dibutuhkan dan dilarang dibawa. Jika kita memilih membawanya, maka
perjalanan kita akan berat, tidak nyaman, lambat, mogok tidak berkah dan tidak
bahagia sehingga akan memperlambat dan meperjauh jarak kita dengan kesuksesan,
bahkan bisa mengeluarkan kita dari jalur kesuksesan dan kemengangan alias kita
akan mengalami kecelakaan.
Kenapa
kita harus mengurangi beban? Karena
selain perjalanan menuju akhirat itu jauh, karena selain perjalanan menuju
sukses itu perlu waktu, karena di tengah perjalanan itu aka nada tantangan dan
rintangan, kadang akan memasuki dan
melewati perjalanan yang becek, terjal, berbatu, licin, menanjak dan lainnya.
Nah, jika kita membawa beban beban tidak penting bahkan madhorot buat kita,
niscaya kita tidak bisa melewati tantangan dan rintangan perjalanan itu, nisdaya
kita akan terjatuh, terhempas dari jalur dan keluar dari perjalanan sukses.
Sebaliknya,
tantangan dan rintangan perjalanan yang begitu dinamis dan fluktuatif harus
disikapi dan dibarengi dengan bawaan yang entengan alias ringan, bekal yang
cukup dan terbaik serta kendaraan yang
bagus dan kuat.
Ikhlaslah
Dalam Beramal
Ikhlas
itu demi ridha Allah SWT, Ikhlas itu demi rahmat Allah SWT. Ihlas itu demi
cinta Allah SWT. Ikhlas itu demi pahala dan surge yang Allah SWT janjikan.
Ikhlas yang ada dalam hati mendorong kita untuk hidup ihsan, hidup yang baik
dan terbaik dalam segala hal dan urusan dan urusan sesuai standar Quran dan
sunnah.
Tidak
ada pahala bagi orang yang hidup dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada
pahala bagi orang yang belajar dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala
bagi orang yang belajar dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi
orang yang mengajar dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orang
yang bekerja dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orang yang
beribadah dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orangtua yang
mendidik anak dengan tidak ikhlas dan ihsan.
Jika
hidup kita hanya memikirkan dan
mengusahakan dunia berarti kita belum ikhlas. Jika ibadah kita masih
malas-malasan dan asal asalan berarti kita belum ikhlas. Jika kita masih suka
berlalai lalai dan bermaksiat ria berarti kita belum ikhlas. Jika kita berbuat
baik masih ingin mendapat pujian dan komentar positif orang lain berarti kita
belum ikhlas. Jika kita bekerja dan kerja kita menjadikan kita lupa dan lalai
ibadah berarti kita belum ikhlas.
Itulah
empat pesan sukses dari Rasulullah Saw, semoga menjadi bekal untuk
menjalani dan mengarungi sisa umur yang
kita miliki.
Baca juga fiqih amal untuk edisi artikel kali ini.
Baca juga fiqih amal untuk edisi artikel kali ini.
Baarokallohu
lii walakum
Disusun Oleh : Ustadz Romli Mustofa
Ditulis Oleh : Nanang H
Comments
Post a Comment
Mohon masukannya untuk perbaikan blog ini