Pesan Rasulullah Untuk Hidup Sukses

Pesan Rasulullah Untuk Hidup Sukses
Segala puji milik Allah, Tuhan pencipta, pengatur dan pengurus alam semesta. Dia yang telah menciptakan kematian dan kehidupan sebagai ujian bagi manusia; Ayyukum ahsanu amala!; Siapa yang paling baik amal hidupnya. Sholawat dan salam teruntuk Nabi dan Rasul yang mulia, guru agama dan kehidupan, inspirator kebaikan dan taqwa serta leader iman dan amal shaleh, Rasulullah Muhammad Saw.


https://tausiah5.blogspot.com

Rasulullah Muhammad Saw pernah memberikan pesan motivasi untuk hidup sukses kepada Abu Dzar. Dan pesan beliau ini kemudian kita maknai sebagai motivasi hidup sukses untuk kita semua sebagai umat dan pengikutnya.

“Wahai Abu Dzar, perbaruilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam. Carilah perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh. Kurangilah beban, karena rintangan itu amatlah sulit diatasi. Dan ikhlaslah dalam beramal, karena yang menilai baik dan buruk adalah Dzat yang maha melihat” (Nashaihul Ibad. Hal 85)

Perbarui (Selalu) Perahumu (Kendaraan)
Menurut saya yang  termasuk perahu yang harus selalu diperbarui harus selalu atau diupgrade dalam lautan kehidupan ini adalah :
  1.     Iman
  2.     Ilmu
  3.     Niat
  4.     Informasi
  5.     Keterampilan hidup
  6.     Kesehatan

Kenapa kita harus selalu memperbarui perahu hidup kita? Rasulullah Saw menjelaskan, karena lautan kehidupan itu sangat dalam dan luas. Makna pertama, karena kehidupan ini memiliki kompleksitas yang begitu tinggi, romantika dan problematika yang variatif serta perkembagan dan perubahan yang cepat dan dinamis. Jika kitan tenggelam, kita akan tertinggal, kita akan kalah dan kita akan gagal memenangkan kehidupan ini. Makna kedua, karena kehidupan dunia ini menggoda, merayu dan bisa membuat diri tertipu, jika kita tidak rajin memperbarui perahu kita maka kita akan lalai dan melupakan Allah dan akhirat. Sehingga kita jadi memilih untuk jadi pengikut dunia  dan  budaknya.

Perlengkap dan perbanyak bekalmu
Maknanya, perlengkap, sempurnakan, tingkatkan dan perbanyak takwamu dengan cara berbuat baik, beramal saleh dan ber  akhlaq mulia kepada siapapun, dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun.

Kenapa kita harus menyempurnakan dan memperbanyak bekal takwa? Rasulullah menjelaskan, karena sesungguhnya perjalanan ini begitu jauh. Maknanya, karena perjalanan hidup di dunia ini melelahkan dan begitu dinamis dan kadang mengalami fluktuasi emosi dan situasi. Karena perjalanan menuju akhirat itu panjang dan lama sehingga memerlukan bekal dan energy yang mencukupkan dan menjamin. Karena perjalanan menuju Allah ini jauh dan akan mengalami fase-fase yang banyak dan berat sehingga memerlukan bekal yang banyak.

Salah seorang leader iman dan amal saleh kita, sahabat yang mulia Abu bakar Ra pernah berkata, seseorang yang meninggal dunia dan dia tidak membawa bekal takwa maka ia seperti seorang yang tenggelam di lautan luas dan dia tidak memiliki keterampilan berenang serta alat penolong lainnya.

Kehidupan ini sebuah perjalanan yang sarat dengan dinamika, fluktasi emosi serta variasi-variasi kondisi dan situasi, bekal takwa yang kita miliki dan bawa akan membuat kita kuat dan selamat, senang dan tenang, mudah dan indah serta nyaman dan aman.

Ringankan Bawaanmu (Bebanmu)!
Bawaan dalam perjalanan adalah hal-hal yang kita bawa saat perjalanan menuju sukses. Ada bawaan yang penting dan dibutuhkan dan ada juga yang tidak penting dan tidak dibutuhkan, bahkan ada bawaan yang tidak boleh dibawa karean akan mengganggu dan merusak perjalanan.
Yang termasuk bawaan yang tidak penting , tidak dibutuhkan dan akan merusak perjalanan adalah :

     1.   Dosa
2.    Dengki dan dendam
3.    Pikiran negative
4.    Trauma masa lalu
5.    Kebiasaan buruk
6.    Jiwa dan sikap konsumtif
7.    Bermegah-megahan dengan harta.

Semua pikiran, sikap dan perbuatan buruk adalah barang bawaan yang tidak penting dan tidak dibutuhkan dan dilarang dibawa. Jika kita memilih membawanya, maka perjalanan kita akan berat, tidak nyaman, lambat, mogok tidak berkah dan tidak bahagia sehingga akan memperlambat dan meperjauh jarak kita dengan kesuksesan, bahkan bisa mengeluarkan kita dari jalur kesuksesan dan kemengangan alias kita akan mengalami kecelakaan.

Kenapa kita harus mengurangi  beban? Karena selain perjalanan menuju akhirat itu jauh, karena selain perjalanan menuju sukses itu perlu waktu, karena di tengah perjalanan itu aka nada tantangan dan rintangan,  kadang akan memasuki dan melewati perjalanan yang becek, terjal, berbatu, licin, menanjak dan lainnya. Nah, jika kita membawa beban beban tidak penting bahkan madhorot buat kita, niscaya kita tidak bisa melewati tantangan dan rintangan perjalanan itu, nisdaya kita akan terjatuh, terhempas dari jalur dan keluar dari perjalanan sukses.

Sebaliknya, tantangan dan rintangan perjalanan yang begitu dinamis dan fluktuatif harus disikapi dan dibarengi dengan bawaan yang entengan alias ringan, bekal yang cukup dan terbaik  serta kendaraan yang bagus dan kuat.

Ikhlaslah Dalam Beramal
Ikhlas itu demi ridha Allah SWT, Ikhlas itu demi rahmat Allah SWT. Ihlas itu demi cinta Allah SWT. Ikhlas itu demi pahala dan surge yang Allah SWT janjikan. Ikhlas yang ada dalam hati mendorong kita untuk hidup ihsan, hidup yang baik dan terbaik dalam segala hal dan urusan dan urusan sesuai standar Quran dan sunnah.

Tidak ada pahala bagi orang yang hidup dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orang yang belajar dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orang yang belajar dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orang yang mengajar dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orang yang bekerja dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orang yang beribadah dengan tidak ikhlas dan ihsan. Tidak ada pahala bagi orangtua yang mendidik anak dengan tidak ikhlas dan ihsan.

Jika hidup kita hanya  memikirkan dan mengusahakan dunia berarti kita belum ikhlas. Jika ibadah kita masih malas-malasan dan asal asalan berarti kita belum ikhlas. Jika kita masih suka berlalai lalai dan bermaksiat ria berarti kita belum ikhlas. Jika kita berbuat baik masih ingin mendapat pujian dan komentar positif orang lain berarti kita belum ikhlas. Jika kita bekerja dan kerja kita menjadikan kita lupa dan lalai ibadah berarti kita belum ikhlas.
Itulah empat pesan sukses dari Rasulullah Saw, semoga menjadi bekal untuk menjalani  dan mengarungi sisa umur yang kita miliki.

Baca juga fiqih amal untuk edisi artikel kali ini.


Baarokallohu lii walakum

Disusun Oleh  : Ustadz Romli Mustofa
Ditulis Oleh    : Nanang H 

Comments

Popular Posts